Saturday, December 15, 2012

Anime hanya untuk anak-anak?? Salah besar...

Akhirnya, setelah sekian lama, saya kembali menemukan Anime yg bagus tuk ditonton, yg saya rindukan selama ini. Sword Art Online, itu judulnya. Anime tentang petualangan seseorang bernama Kirito di dunia game virtual. Anime tersebut menjadi pengisi kekosongan hobi saya akan anime selama beberapa tahun.




Sebenarnya, saya aktif mengikuti cerita animasi One Piece, Naruto Shippuuden dan Bleach. Namun hanya sekadar Manga (komik) dan anime-nya pun hanya Movie saja yg saya tonton. Terakhir kali saya aktif nonton anime sekitar 4 tahun lalu, saat nonton di channel Animax, Indoesiar, Global TV hingga download via internet.
Judulnya pun bermacam-macam, mulai Yakitate! Japan, The Law of Ueki, Soul Eater (meski ga sampai tamat), dll.

***

Banyak yg bilang, animasi (manga dan anime) hanya buat anak-anak.
Jujur, saya ga terima dengan statement itu.
Kenapa?? hanya mereka yg tidak tau apa-apa tentang animasi yg bakal bilang begitu. Animasi pun sama halnya seperti film-film lain, ada jenjang usianya. Ada yg khusus dewasa dan ada yg memang khusus anak-anak.

Statement itu muncul karena ada faktor dari pihak televisi lokal yg menayangkan animasi. Pihak televisi yg menayangkan anime khusus dewasa berbarengan dengan anime khusus anak-anak. Saat pemutaran anime dewasa, pihak televisi juga menyuguhkan iklan promosi anime dan iklan produk khusus anak-anak, mengakibatkan para orang dewasa yg tidak mengerti anime langsung menilai anime hanya tuk anak-anak.

Itulah mengapa anime Naruto Shippuuden tidak pernah tayang tuntas di Indonesia dan sempat dilarang tayang karena mengandung adegan kekerasan. Karena Naruto Shippuuden memang anime remaja-dewasa, tapi karena saat penayangan di Global TV, dibarengi dengan iklan produk anak-anak, maka kesannya, anime tsb untuk anak-anak.

Saya sering mengelak jika dituduh masih bocah (umur saya 23 tahun) dan ingin marah rasanya. Tapi saya hanya bisa bersabar dan memberi penjelasan agar mereka mengerti.

Banyak bukti yg menunjukkan animasi tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk remaja hingga dewasa, yakni:
- Beberapa animasi memiliki cerita yg berat, sulit dicerna tuk anak-anak.
- Banyak adegan-adegan kekerasan dalam animasi.
- Banyak tokoh-tokoh di animasi yg berpakaian dan beradegan vulgar.
- Beberapa Animasi memiliki cerita yg amat panjang yg sudah berjalan bertahun-tahun. Bagi anak-anak, sulit tuk secara konstan mengikuti jalan cerita panjang sperti itu, karena anak-anak gampang bosan dan cepat berpindah minat akan hal-hal menarik.
- Pembuat animasi pun orang dewasa.

Contoh animasi yg memang bukan untuk anak-anak:
- One Piece
Animasi ttg bajak laut ini memiliki cerita yg berat dan amat panjang, mengalahkan animasi legenda Dragon Ball. Banyak adegan kekerasan dan tokoh wanita di animasi ini tampil vulgar. Penggemar animasi ini amat banyak di seluruh dunia.

- Sword Art Online
Animasi yang sedang naik daun baru-baru ini memiliki cerita yg unik, kisah cinta dalam game. Tidak hanya itu, ada beberapa adegan di anime ini dimana tokoh wanita tampil hanya mengenakan pakaian dalam. Ada juga adengan ciuman dalam anime ini.

  - Detective Conan
Animasi ttg detektif, cerita dlm animasi ini tidak pernah jauh dari pembunuhan dan pengungkapan pelaku kriminal. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun sangat sulit tuk bisa mencerna dan memecahkan setiap trik yg dilakukan pelaku tindak kriminal di anime ini.

 - dan masih banyak lagi

Seperti itulah, saya akan slalu mendukung adanya animasi yg bagus dan akan selalu kritis terhadap orang-orang yg menilai animasi hanya tuk anak-anak.
Saya malah sedih dengan kondisi acara-acara anak-anak jaman sekarang, dimana mereka disuguhkan acara yg berbau cinta-cintaan anak sekolah. Sehingga mereka pun mengenal cinta sebelum waktunya.

So, HIDUP ANIME :D

No comments:

Post a Comment